Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 05 Mei 2017

Puisi

 IBU

Ibu
Langkahmu semakin lemah
Seiring waktu yang semakin merenta
Wajah kusammu lambang kerapuhanmu
Tubuhmu tak kuasa menahan
Beratnya nafasmu

Ibu
Beribu waktu kau tempuh untukku
Menimangku yang  berlumur kotoran
Hingga kini aku beranjak dewasa
Dan hanya bisa buatmu terluka

Ibu
Kini ku bersimpuh di hadapanmu
Berhias tetes air mata penyesalan
Berkawan kata maaf untukmu

Puisi

Senja

Yang senja adalah usia
yang tertutup adalah mata
yang meredup adalah lilin
biarlah....
ku tunggu saat angin menjatuhkan dedaunan
berguguran dan terus berguguran
dan kini aku pun cemas.....

Sabtu, 23 Juni 2012

Puisi


Karena Kata
Di bawah rintik hujan.
Kau tusukkan kata kata di hatiku
Hingga membunuhku
Meski darah tak mengalir
Dan luka tak terlihat
Ku hanya bisa berlindung
Di senyum indah ini
Tak terasa sudut mata ini
Melihat hujan badai
Sendiri lewati semua
Tak kan ada yg peduli
Hingga nanti kan berakhir

Puisi

 Cerita Puisi

Ku ingin menulismu dlam puisi.
Berkawan baris dan bait.
Bercengkrama dengan retorika yg indah.
Akankah kau mengerti?
Ah. . Aku tidak tau.
Kau hanya bayang bayang.
Embun yg memudar.
Di mana akan ku temukan.
Kau. . Wahai kata kata. .
Di sela sela puisiku ini?

Selasa, 12 Juni 2012

Puisi

Napas

Langkah lemah
Kepak sayap yang rebah
Berlalu tanpa ragu
Meninggalkan sang waktu

Angin berhembus
Menembus batas kesadaran
Tak berdaya
Memandang cermis kehidupan

Berjuta hembusan napas
Tak kan ada arti
Hingga nanti
Semua kan mati

Puisi

Ke Mana

Ke manakah luka
Saat darah tak bernyawa
Ke manakah sepi
Saat hati tak terisi
Ke manakah bahagia
Saat tangis tak tercipta
Ke manakah cinta
Saat sayang telah tiada
Ke manakah napas kan pergi
Kecuali pada sang pencipta.

Puisi

Hidup

Inikah hidupnya
Diam seolah tak berdaya
Raut muka tak lagi ceria
Untuk senyum pun tak mampu
Seperti saat indah dulu

Namun waktu terus berputar
Akan hidup yang terus berjalan
Senyumanmu ungkap kepedihan
Indah mereka rasa
Namun pahit getir kau rasa
Hidupmu pasti kan berarti
Apabila hatimu tak mati.

Puisi

Ku Lepas Kau

Aku tak pandai berpuisi
Hingga hatimu tak dapat kumiliki
Kata kataku tak lagi puitis
Hingga tiada kata romantis

Aku tak lagi bermimpi
Akan dirimu
Karena kau kan pergi
Aku hanya ingin
Menyejukkan hati
Saat ku sadari kini ku sendiri

Puisi

Izinkanlah

Izinkanlah aku berkata
Akan perasaanku padamu
Meski pada daun yang rapuh
Izinkanlah ku melihatmu
Biar kudapati senyummu
Meski pada cermin yang retak
Izinkanlah kupeluk dirimu
Hingga ku hirup harum napasmu
Meski hanya bayangmu
Izinkanlah ku isi rongga kosong di hatimu
Meski hanya dalam mimpi
Dan tak pernah terwujud.